Jumat, 21 November 2014

Perbedaan Filosofi Dan Filsafat

       PERBEDAAN FILSAFAT DAN FILOSOFI.

Berkas:Philbar.png

        Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Yaa... Intinya filsafat itu satu cabang ilmu yang mempelajari etika, estetika, epistemologi,kosmologi & logika dalam hidup. 
Filsafat, terutama filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.

Filosofi segala suatu pola pemikiran manusia yang menggambarkan suatu hal atau suatu objek yang biasanya dikaitkan dengan kehidupan atau sifat manusia yang bersifat subjektif. Contoh Filosofi Pohon jagung semakin berisi semakin tunduk, filofofi pohon jagung tersebut lalu dikaitkan ke kehidupan manusia, berarti filosofi pohon jagung itu digambarkan bahwa kita sebagai manusia jika sudah berisi (pintar/kaya) berarti kita harus tunduk (tidak sombong/angkuh) begitulah kira-kira.

5 komentar:

  1. Apakah ada arti lain dari filsafat,selain dari studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar

    BalasHapus
  2. Apakah orang yang berfikir kritis terhadap suatu masalah tetap di katakan seorang filsuf, padahal di balik sikap kritisnya tidak menghasilkan suatu solusi..??

    BalasHapus